A.
Hai, 14!
Aku harap, masih ada sedikit waktumu untuk menyempatkan membaca sepucuk surat elektronik ini. Walaupun setahuku, kita tak pernah bertegur sapa sejak setahun silam.
Terima kasih untuk semuanya, 14....
Aku harap, masih ada sedikit waktumu untuk menyempatkan membaca sepucuk surat elektronik ini. Walaupun setahuku, kita tak pernah bertegur sapa sejak setahun silam.
Apa kabar? Lama tak jumpa. Semoga kamu sehat selalu. Hmm, sebentar lagi kita akan menyudahi pembelajaran kita di masa putih abu-abu. Aku tidak menyangka, masa putih-abu akan berakhir secepat ini. Seingatku, kita baru saja bertemu karena disatukan dalam kelas. Lucu juga kalau mengingatnya. Aku yang saat itu terlalu cuek, sampai-sampai ga pernah mendengar namamu, tau-tau guru olahraga memanggil namamu yang terdaftar di absensi kelas. Hahahahaha, maaf, aku tidak cepat menghafal nama.
Setelah usai mengenyam pendidikan di bangku putih abu-abu, kamu akan kemana? Apakah kita masih dapat berjumpa? Masih ada yang ingin ku tanyakan. Aku tahu,
kamu pasti sudah menebak pertanyaan apa yang akan aku tanyakan dan aku
juga tahu kamu pasti tidak akan menjawabnya. Tenang, aku ga akan memaksa.
Ga nyangka ya, sekarang kamu se-tenar ini. Sudah, tak usah merendah. Aku cukup sering mendapati namamu disebut-sebut di sudut lobby. Aku senang dengan segala perubahanmu. Selagi membuatmu bahagia, aku akan mendukung.
Kalau setelah lulus nanti kita bertemu, tak ada salahnya kan kita bercengkrama sejenak? Aku janji, tak akan membahas yang lalu. Tapi, kalau kau tak mau, itu tak masalah.
Kalau setelah lulus nanti kita bertemu, tak ada salahnya kan kita bercengkrama sejenak? Aku janji, tak akan membahas yang lalu. Tapi, kalau kau tak mau, itu tak masalah.
Setelah lulus aku sudah tak bisa lagi mengumpat-ngumpat menjagamu. Maaf aku sudah lancang menjagamu dari jauh. Jaga diri ya.
Terima kasih untuk semuanya, 14....
-Petrikor-
Comments
Post a Comment